Wednesday, December 23, 2015

I wish you are not happy

Seringkali dalam sendiriku , aku seakan akan sedang meneriakan gaung kepada yang di ujung sana

" Hi , Apa kabar ? Sedang apa kau jauh disana ? Apakah engkau bahagia ? "

Lalu kemudian aku membalas gaung hati yang tanpa balasan itu dari ujung sana .

" Kuharap kau bahagia .... " 

kemudian aku hening sejenak ....


Setelah aku berteriak , lalu hati berkata, " Tidak , bukankah kau tidak menginginkan dirinya bahagia ? Bukankah kau setengah berbisik kuharap akulah yang paling membuatmu bahagia bukan dia ? ayolah bersikap jujur pada hatimu sendiri. 

Lalu aku berkata kepada si hati , " Ya kau benar hati , tetapi aku sedang belajar untuk merelakan apa yang seharusnya tidak menjadi milikku .  Hati , taukah kau bahwa seharusnya harus terjadi biarlah terjadi , dan ternyata hasilnya tidak seburuk yang kupikirkan , yah setidaknya aku masih bisa bertahan hingga detik ini . "

Aku menambahkan ," Hati , aku akan  berharap dia tidak bahagia , apabila dia tidak benar benar mengerti anugerah Tuhan dalam hidupnya . Aku akan berharap dia tidak bahagia apabila dia tidak mengerti cinta adalah sebuah anugerah dari Tuhan dan pasangan adalah seseuatu yang suci di hadapan Tuhan . Aku berharap dia tidak bahagia apabila dia hanya mengenal paras cantik dibandingkan hati yang mencintai Tuhan , hati yang tidak mementingkan diri sendiri . Sebab kecantikan akan sirna pada waktunya , tetapi hati yang cantik akan kekal . Aku berharap ia tidak bahagia apabila dia masih sama seperti dulu , hanya mengenal hasil tanpa mengenal arti dari sebuah proses , hanya mengenal nafsu dibanding cinta . " 

Hati terdiam dalam hening , pelan ia menyadari mengapa belakangan ini begitu banyak yang terjadi namun ia tetap memiliki sukacita .

Setelah beberapa menit terdiam , aku dan hati meneriakan gaung terakhir kalinya . 

" Hi kau yang disana .... Apakah kau benar - benar bahagia ? "









Wednesday, December 2, 2015

Since i found you

Aku sudah mengenalmu dari tangisan pertama saat ku keluar dari rahim ibuku . Aku sudah memanggil namamu saat aku mulai berbicara , mulai masuk dalam sekolah minggu . Aku membaca ceritamu  hampir sepanjang masa hidupku . Namun aku tidak pernah bertekad untuk dekat denganmu , disaat aku jatuh dalam jurang kau ada disana , memberiku penghiburan , lalu aku tidak pernah mengingatmu lagi setelah aku kembali . Kini , kau seakan membuatkan pertanda bahwa kau adalah pusat segalanya hidupku , kau selalu ada di dalam hidupku , kau selalu melihatku bertumbuh . Sejak aku mencari kebenaran , kau memberikan ku kedamaian yang tak tergantikan dengan seluruh yang ada di bumi ini . Rasanya hanya kedamaian darimu saja aku merasa cukup . Kurasa , aku telah jatih cinta pada Mu , Tuhan . Kurasa , aku telah lahir baru didalamMu . kurasa hanya Kau saja aku merasa cukup . Terimakasih Tuhan .